Jakarta, gpnindonesia.com – Hilang dan langka nya minyak goreng (Migor) di pasaran membuat kehebohan 1 bulan terakhir. Antrian dimana mana hanya untuk 1 KG minyak goreng seperti nonton konser seperti video viral di media sosial. Pemerintah kalang kabut tak bisa mengatasi sindikat kartel yang memainkan harga sesuka hati. Pemerintah di anggap lemah tanpa wibawa menghadapi gerombolan kartel yang sengsarakan rakyat.
Menanggapi hal ini Eri Moch Roffi Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) mengatakan, masalah minyak goreng bagi sebagian orang adalah masalah kecil. Tapi bagi tupoksi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi itu kesalahan fatal dan perlu di evaluasi sebab kalau dibiarkan akan merusak citra pemerintahan presiden Jokowi, seolah presiden tidak bisa urus kepentingan rakyat.
“Padahal ini terkait kebijakan Mendag M. Lutfi dalam mengawasi produk dalam negeri, tidak adanya formulasi aturan yang bisa memainkan harga produk bahan pokok, salah satunya minyak goreng ini. sepertinya Mendag Lutfi fokus nya ketempat lain atau takut kali lawan gerombolan kartel yang mainkan harga minyak goreng ini”, ujar Eri di Jakarta, Sabtu (12/3/2022).
Eri mendesak Presiden Jokowi dalam hal ini meminta kepada pak presiden Jokowi untuk mengevaluasi dan mengganti Mendag M. Lutfi. bulan depan sudah masuk ramadhan, jangan sampai urusan bahan pokok juga hilang di pasaran dan akan semakin tidak terkendali kan bahaya.
Evaluasi Mendag harus segera dilakukan, mengingat bulan ramadhan segera tiba, ini perlu adaya tindakan cepat dan pengganti. Sidak yang dilakukan Mendag ke pasar tradisional tidak efektif lagi, dan itu bukan cara yang tepat dalam menyelesaikan madalah ini (minyak goreng), sebut Eri.
Menurut Eri, Ada banyak yang layak menjadi pengganti Mendag, tapi mengingat perlu akselerasi penanganan ini penggantinya harus dari pemerintahan dan legislator tentunya komisi VI DPR RI yang lebih faham akan problematika di perdagangan, dimana memulai dan apa yang harus dilakukan itu yang penting.
Ada banyak yang layak masuk dalam pertimbangan salah satunya M. Husen Fadlullah Anggota komisi VI DPR RI. Jiwa pengusaha, masih muda, dan sering terjun ke lapangan tanpa nunggu masalah datang.
“Saya sendiri tidak dekat dengan beliau, tapi setidaknya apa yang beliau lakukan saya aspresiasi kebetulan dapil nya merupakan tempat kelahiran saya Tasikmalaya”
“Keterlibatan di tengah-tdngah masyarakat positif dan dengan beberapa pertimbangan lain beliau layak di pertimbangan. Saya selaku Wakil ketua umum PP GPII merekomendasikan beliau sebagai icon pemuda untuk menuntaskan masalah di Kemendag. Yang lebih tua memang berpengalaman tapi pemuda lebih harus diberi kesempatan”, pungkas Eri.