Ex Pimpinan KPK DI Acara KIB Bareng UMM Sebut KPK Era Firly Nir Integritas

HUKUM

Malang – Pada hari Selasa petang (10/10/2023) tepat pukul 16.00 WIB Sekretariat Nasional Kuning, Ijo, Biru (Seknas KIB) menggelar diskusi publik kolaborasi bareng bersama civitas akademik Universitas Muhammadyah Malang (UMM) Tampil sebagai pembicara diskusi antara lain Prof. Anwar Sanusi (mantan anggota DPR RI 3 periode), Koordinator Seknas KIB Habil Marati, mantan pimpinan KPK Saut Situmorang serta dari UMM yakni Nurbani Yusuf dan Tsalis Rifai.

Prof Anwar Sanusi yang 3 periode menjabat anggota DPR Ri dari PPP dalam paparan diskusinya menjelaskan kakek Anies Baswedan yakni AR Baswedan (Pahlawan Nasional) yang berkontribusi dengan diplomasinya ke luar negeri sehingga kemerdekaan RI mendapat pengakuan dari dunia internasional.

“Kini setelah 77 tahun merdeka, cita cita kemerdekaan belum terwujud. Semua terjadi karena pengelolaan negara yang tidak pruden. Utamanya di BUMN yang seharusnya jadi penopang malah jadi beban karena sering di suntik APBN. Harusnya BUMN profesional jangan jadi sapi perah Pemerintah”, sebut Prof. Sanusi.

Di kesempatan yang sama koordinator Seknas KIB Habil Marati menegaskan, perang Muhammadiyah sebagai ormas besar selama keberadaannya bahkan sebelum republik ini berdiri telah menjalankan fungsinya sebagai penerang dan telah berkontribusi besar membantu negara di bidang sosial, pendidikan dan kesehatan.

“Maka mahasiwa UMM harus bangkit kritisi pengelolan negara yang makin jauh dari kemerdekaan. Negara di kelola amatiran sehingga memiliki hutang super jumbo, investasi yang ugal-galan mirip kompeni VOC. PSN yang untungkan Oligarkhy. Semua ini harus ada perubahan”, ujar Habil.

Habil menegaskan, perubahan harus bisa menghilang Mahaen. Marhaen adalah simbol ke tidak adilan. Marhaern adalah hanya di ekploitasi dalam kondisi di biarkan menderita, di papahkan dan di gusur seperti Rempang Riau. Presiden yang bertanggung jawab adalah Presiden mewakafkan kekuasaannya untuk rakyat, untuk keadilan, kemakmuran serta melindungi segenap Bangsa Indonesia dan menjaga tumpah darah Rakyat Indonesia ini yang komitmen Anies – Cak Imin (AMIN).

Gagasan Anies dan Cak Imin adalah Indonesia tanpa Marhaen. Orang – orang miskin, miskin karena ketidak adilan, ketidak berdayaan karena kekuasaan president tidak memperdulikan Marhaen( orang miskin dan buruh tani). Anies- Cak Imin mewakafkan kekuasaan untuk Rakyat Indonesia.

Selain itu Saut Situmorang mantan pimpinan KPK menyoroti makin memudarnya KPK era Firly yang integritasnya rendah (nir integritas). Apalgi KPK era sekarang jadi bagian eksekutif. Maka tidak heran indeks anti korupsi kita di bawah Timor Leste (dulu Tim-Tim).

“Indonesia bila mau maju harus nihil korupsi seperti di negara maju maka kedepan harus tokoh yang anti korupsi dan mau kembalikan KPK ke jalan yang benar dan yang sudah teruji trackrecod nya yakni Anies Baswedan”, ungkap Saut.

Sementara Narsum dari UMM yakni Nurbani Yusuf dan Tsalis Rifai yang menyoroti memudarnya kebangsaan dan mundurnya kesejahtraan. Acara yang di ikuti ratusan Mahasiswa dilanjutkan tanya jawab kritis. Terlihat hadir Andrianto Andri yang tidak pernah absen ikutin road show KIB ke kampus kampus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *