gpnindonesia.com, TULUNGAGUNG – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-817 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang ditandai dengan ritual bersih nagari, Jumat, kian semarak dengan kehadiran Miss Universe Swiss Tiphaine Amelie Sagne dan Zolanny Encarnacion Galan. Jum’at (18/11/2022)
Putri kecantikan dari negara dengan nama lengkap Switzerland itu ikut iring-iringan pawai bersih nagari dari halaman Pemkab Tulungagung menuju pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Sebelum upacara adat memperingati hari jadi dimulai, ratu kecantikan dari Swis tersebut sempat berbaur dengan puluhan penari reog kendang memainkan tari tradisional masyarakat Bumi Banarawa (sebutan lain kota Tulungagung) itu.
Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-817 kembali pula digelar dua gunungan sesaji tumpeng raksasa, yakni Buceng Lanang dan Buceng Wadon. Buceng Lanang berisi beraneka makanan hasil bumi Tulungagung. Sedang Buceng Wadon terdapat sesaji berupa aneka buah-buahan.
“Sebagian warga Tulungagung masih percaya jika aneka makanan dan buah-buahan yang tersaji di Buceng Lanang dan Buceng Wadon membawa berkah. Dengan memakan sebagian aneka makanan dan buah-buahan tersebut mereka berharap dalam setahun kedepan mendapat keselamatan dalam hidup dan murah rezeki.” Kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat memberi ketereangan pada awak media.
Miss Universe dari Swiss ini kami undang sebagai bagian dari upaya Tulungagung mempromosikan produk khas daerah ke luar negeri, khususnya ke negara Swis. Salah satu produk dalam negeri yang terkenal di Swiss adalah (kain) batik.
Pada puncak perayaan hari jadi ini dijadikan momentum untuk lebih memperkenalkan kain batik khas Tulungagung dan aneka produk unggulan daerah lainnya, seperti batu marmer, kerajinan anyaman, kerajinan batik fosil, serta kerajinan batik onix.
“Ekspor barang-barang itu turut serta mendongkrak peningkatan ekonomi di daerah.” Kata Maryoto Birowo.
Kedatangan Alia Guindi tak lepas dari campur tangan putra daerah yang berprestasi di Swiss. Adalah Aji Bram, desainer batik asal Tulungagung yang berkarier di Swiss.
“Kita diuntungkan dengan kedatangan Miss Universe (Swiss), sehingga bisa mempromosikan produk Tulungagung.” Kata Maryanto Birowo.
Menurut Miss Universe Swiss Alia Guindi saat dimintai keterangan awak media mengaku kagum dengan perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung.
“Ini mengagumkan, saya sangat suka, banyak orang, banyak kostum dan banyak kegembiraan.” Kata Alia Guindi.
Menurutnya, perayaan ini membawa banyak energi positif di Tulungagung. Alia menyebut yang paling disukai di Tulungagung adalah kebaikan orang-orangnya.
“I love it Tulungagung.” Katanya.
Seperti tahun sebelumnya, ritual bersih nagari dalam rangkaian HUT Tulungagung juga diwarnai dengan arak-arakan dua tumpeng raksasa yang dikenal dengan istilah buceng lanang dan buceng wadon.
Tumpeng ini diperebutkan oleh warga Tulungagung. Ratusan warga sejak pagi sudah menunggu di depan pendopo.
begitu kedua gunungan tumpeng raksasa dikeluarkan dari pendopo, ratusan masyarakat yang telah menunggu langsung memperebutkannya. Semua berusaha mengambil sebagian isi dari kedua gunungan tumpeng tersebut.
Hadir pula dalam prosesi bersih nagari para Wakil Ketua DPRD Tulungagung dan anggota DPRD Tulungagung. Selain sebagian ASN Sekretariat DPRD Tulungagung. Mereka semua ikut memeriahkan prosesi Bersih Nagari Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-817.
Peringatan Hari Jadi Tulungagung selalu digelar pada tanggal 18 November. Penentuan hari ulang tahun ini mengacu pada Prasasti Lawadan yang terdapat di Desa Wates Kecamatan Campurdarat.
Dalam prasasti itu tertulis Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa, yang artinya Jumat Pahing 18 November 1205. (Red/Pil)