
gpnIndonesia.com, TULUNGAGUNG – Peringatan Hari Veteran Nasional (Harvetnas) di Kabupaten Tulungagung digelar dengan khidmat melalui upacara di Pringgitan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (14/8/2025).
Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Tulungagung, Kapten (Purn) Murdi, mengingatkan bahwa peringatan Harvetnas bukan sekadar seremoni bagi anggota veteran, tetapi menjadi momen seluruh rakyat Indonesia untuk meneladani semangat perjuangan para pejuang kemerdekaan.
“Kita wajib berterima kasih karena pejuang terdahulu telah mewariskan nilai yang amat luhur. Semangat dan nilai juang 1945 harus terus dilestarikan dan disosialisasikan kepada generasi penerus bangsa,” ujarnya usai upacara.
Murdi menjelaskan, nilai luhur perjuangan meliputi semangat cinta tanah air, cinta negeri, pantang menyerah, setia kawan, rela berkorban, dan semangat meraih kejayaan. Tema Harvetnas tahun ini, “Veteran Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Sepanjang Masa”, menurutnya menggambarkan tekad para veteran untuk tetap berperan menjaga keutuhan bangsa meski tak lagi berada di medan tempur bersenjata.
“Kami mungkin tak lagi mengangkat senjata, tetapi perjuangan kami tidak berhenti. Kami tetap berjuang menanamkan semangat juang kepada generasi muda, menjadi penopang moral, dan menjaga nilai kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Murdi.
Ia menegaskan, LVRI akan terus mengawal dan mengamankan negeri dari ancaman yang bisa meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya dengan memperkuat penyebaran Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai Juang 1945 (JSN45) kepada masyarakat, khususnya kalangan muda.
Dalam kesempatan itu, Murdi juga memberi peringatan tentang bahaya narasi menyesatkan yang beredar luas, terutama di media sosial. Menurutnya, generasi muda harus mampu membentengi diri dari pengaruh negatif yang dapat mengikis semangat kebangsaan.
“Mereka harus tahu mana pengaruh positif dan mana yang negatif. Semua informasi yang beredar, baik di media sosial maupun percakapan sehari-hari, harus disaring. Anak-anak harus tahu dan memahami ideologi Pancasila sebagai benteng moral dan kebangsaan,” tegasnya. (Ind)