DPD P3NA Jawa Timur Komitmen Dukung Stabilisasi Ekonomi

PERISTIWA

gpnindonesia.com, LUMAJANG – Semangat membangun pertanian Indonesia yang maju dan mandiri terus digelorakan seiring dengan peringatan Hari Tani Nasional setiap 24 September. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963, momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya memperkuat kedaulatan pangan nasional.

Penetapan tanggal 24 September sebagai Hari Tani Nasional sengaja dipilih bertepatan dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, yang menjadi landasan hukum pembangunan pertanian yang berkeadilan. Senin, (29/9/2025).

Iskhak Subagio, SE, Ketua DPD P3NA Provinsi Jawa Timur, dengan penuh optimisme menyatakan bahwa “kita akan terus mendukung program pemerintah untuk mewujudkan stabilisasi dan perkembangan ekonomi.” Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam membangun sektor pertanian yang lebih maju dan sejahtera.

UUPA 1960 telah memberikan fondasi kuat untuk menata ulang sistem agraria yang lebih adil dan berpihak pada petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.

Pembangunan pertanian Indonesia memiliki pijakan sejarah yang kuat melalui UUPA 1960 yang menjadi instrumen strategis reformasi agraria. Kebijakan visioner ini dirancang untuk membangun tata kelola agraria yang berkeadilan setelah masa kolonial. Iskhak Subagio menegaskan bahwa UUPA hadir sebagai payung hukum yang bertujuan menciptakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan serta memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi seluruh rakyat.

Hari Tani Nasional tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga momentum untuk membangun masa depan pertanian yang lebih cerah. Seperti ditegaskan Iskhak, peringatan ini dimaksudkan untuk “mengapresiasi perjuangan petani dan menggerakkan reformasi agraria” dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan. Semangat inilah yang terus menjadi inspirasi dalam membangun pertanian modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai keadilan agraria.

Pembangunan pertanian kedepan mengedepankan strategi regenerasi petani yang inovatif dan menarik bagi generasi muda. Kabupaten Lumajang telah menunjukkan komitmennya dengan Asta Cita Nararya yang bertujuan menjadikan wilayahnya sebagai lumbung pangan nasional. Langkah strategis ini menjadi model pembangunan pertanian yang dapat menginspirasi daerah lain dalam membangun sistem pertanian yang berkelanjutan.

Transformasi digital dan adopsi teknologi menjadi kunci dalam membangun minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Inovasi dalam transfer teknologi yang selama ini berjalan lambat perlu dipercepat untuk mendukung pembangunan pertanian modern. Pembangunan sistem database pertanian yang valid dan terintegrasi akan memperkuat fondasi perencanaan pembangunan sektor pertanian yang tepat sasaran.

Pembangunan kelembagaan kelompok tani yang efektif menjadi salah satu pilar penting dalam menciptakan petani yang sejahtera. Penguatan kelembagaan ini diarahkan untuk membangun kapasitas petani dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks. Sinergi antara pemerintah dan petani dalam membangun sistem pemasaran yang adil akan menciptakan lingkungan usaha pertanian yang lebih menguntungkan.

Pembangunan sektor pertanian juga mencakup pengawasan yang lebih baik terhadap kualitas bibit dan input pertanian lainnya. Seperti diungkapkan dalam berbagai diskusi, perlindungan terhadap petani perlu dibangun secara komprehensif, mencakup kepastian harga jual dan jaminan kesejahteraan. Pembangunan regulasi yang melindungi kepentingan petani akan menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan berkelanjutan.

Pembangunan pertanian berkelanjutan menjadi agenda strategis dalam memulihkan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian lingkungan. Inovasi dalam pengelolaan sumber daya air dan konservasi lahan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan pertanian masa depan. Pembangunan sistem irigasi yang efisien dan berkelanjutan akan mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

Kolaborasi multipihak dalam membangun ekosistem pertanian yang sehat akan mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan. Pembangunan sektor pertanian yang inklusif dan berkeadilan pada akhirnya akan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Seperti dituturkan Iskhak Subagio, semangat untuk membangun pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera harus terus dikobarkan dari tingkat pusat hingga daerah.

Penulis : Asep B

Editor: Najwa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *