Jakarta – Sejumlah partai politik peserta pemilihan umum tahun 2024 dan kelompok masyarakat nadani mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghentikan publikasi hasil pemilu melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Data yang diunggah ke Sirekap dinilai tidak akurat dan justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat karena ketidaksesuaian angka angka perolehan suara dan juga terkadang siata melonjak tinggi atau drop total alias hilang dalam proses perhitungan sebelum di hentikan proses nya per 17 Februari pukul 19.30 WIB.
Menanggapi hal ini, Verry Achmad Ketua Umum DPP Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) mengatakan, Sirekap ini menjadi faktor kelemahan KPU sehingga menimbulkan kecuriagaan publik atas hasil pemilu apalagi seperti di sampaikan beberapa ahli teknologi informasi bahwa ternyata IP adress yang di gunakan KPU berbasis di Singapura. Hal ini sangat memalukan dan samgat amatiran
“KPU sangat memalukan dan bekerja amatiran yang berpeluang bagi para petualang politik yang memegang kekuasaan alias wasit sekaligus pemain memiliki ruang untuk bermain-main dengan suara rakyat. Ini sangat merusak dan mendelegetimasi hasil pemilu 2024”, ujar Verry yang juga Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dalam keterangannya pada Redaksi, Minggu (18/2/2024).
Verry yang juga caleg partai Demokrat nomor urut 5 ini menegaskan, pihaknya banyak caleg terjebak memantau Sirekap lalu abai mengawal suara manual di PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) termasuk dirinya yang merasa di curangi oleh KPU dengan hilangnya 3000 an suara yang sempat di pantau per 17 Februari 2024 pukul 16.00 WIB sebanyak 9.031 suara dan pada pukul 17.30 WIB di hari yang sama berubah menjadi 6028 sebelum akhirnya berhenti total proses Sirekap pada pukul 19.30 WIB pada hari yang sama juga.
“Data – data ini tersimpan dan terdokumentasi dengan baik oleh pihak dan kader – kader kami di lapangan. Dan telah kami instrusikan pada kader dan pengurus GPN di dapil Jawa Timur VI (Kediri Tulungagung Blitar) untuk mengepung PPK di seluruh kecamatan untuk amankan penghitungan suara agar PPK tidak di intimidasi pihak yang tidak bertanggung jawab dan menyeret keluar PPK yang bersengkongkol”, tukas Verry.
Selain itu kata Verry, pohaknya meminta KPU dan Bawaslu RI mengentikan sementara Si Rekap sampai dengan real penghitungan manual dari KPU selesai.
“Kami mengutuk keras kalau ada yang bermain dan mengalihkan suara ke partai lain atas Instruksi pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Meminta Bawaslu Lebih maksimal dalam pengawalan proses penghitungan baik Si Rekap maupun manual”
“Intinya untuk mendapatkan 1 suara dari masyarakat harus jungkir balik naik turun gunung menyakin kan kita layak di pilih.
Pasukan GPN punya dokumentasi screenshot dari partai manapun di seluruh dapil Jawa Timur VI Kediri Tulungagung Blitar di mana Ketua umum nya maju menjadi Caleg partai Demokrat maka jika ada pihak yang mau mengalihkan suara akan kami sikat dan seterika sampai rata siapapun itu”, pungkas Verry.