Plaembang – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang menggelar dialog perubahan dengan tema ‘Membangun Demokrasi & Integritas Pemuda’ di Student Center Universitas Sriwijaya Palembang, Kamis (14/11/2023).
Untuk kesekian kalinya acara yang di gelar kolaborasi bersama Sekretariat Nasional Kuning, Ijo, Biru (Seknas KIB) dalam road show goes to campus ke pulau Sumatra
Acara yang di buka Presiden BEM Unsri
Moh Adzra Zaki mengatakan, masih kuatnya cengkraman pihak rektorat kampus terhadap kebebasan otonomi kampus.
“Padahal Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memberi ruang seluasnya terhadap politik pencerdasan di dalam kampus”, ujar Zaki di Palembang, Kamis (14/12/2023).
Dalam acara dialog ini seperti biasanya tampil sejumlah tokoh-tokoh aktivis nasional dari Jakarta antara lain Refly Harun (Pakar Hukum Tata Negara), Habil Marati (Koordinator Seknas KIB), Rocky Gerung (Pengamat Politik), Saut Situmorang (mantan pimpinan KPK), dll.
Dalam paparannya Reffly Harun mengapresiasi putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mencopot Ketua MK Anwar Usman.
“Meski tidak bisa menganulir putusan Gibran Rakabumi jadi Cawapres namun di mata publik sudah cacat moral”, tegas Refly.
Reffli mengajak mahasiswa untuk pelajari benar visi, misi tiap Capres jangan tertipu gimik gimik yang membodohi publik, pungkasnya.
Sementara di kesempatan yang sama, Saut Situmorang menyatakan, masyarakat butuh figur Capres yang berintegritas tinggi untuk mengembalikan pemberantasan korupsi pada semangat pendirian awal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Hanya figur Anies Baswedan yang dalam debat perdana Capres yang tegas akan revisi UU KPK kembali ke khitahya”, ujarnya.
Selain itu, Habil Marati menyoroti biaya tinggi perpolitikan untuk jadi Bupati, Gubernur apalagi Presiden. Hal ini terjadi akibat liberalisasi yang menyimpang dari UUD 1945.
“Untuk memilih Presiden harus di lihat track record saat era reformasi juga harus jadi perhatian mahasiswa. Dimna posisi para Capres saat itu hanya Anies Baswedan yang Ketua SMPT UGM (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Unibersitas Gajah Mada) yang jelas positioning terhadap Reformasi”, ujar mantan anggota FPPP DPR RI ini.
Habil menegaskan, dengan memilih sosok Capres yang jelas supaya Mahasiswa tidak terkecoh oleh pencitraan model mobil Esemka yang ternyata hoax. Etika bangsa yang makin memudar, ketika terjadi putusan sanksi berat MK menurunkan Ketua MK.
Namun Gibran tetap lolos menjadi Cawapres Jelas dinasti politik akan menjadi cacat demokrasi ibarat kondisi Stunting Demokrasi.
Maka pilpres 2024 akan jadi jembatan emas masa depan Mahasiswa, hanya Anies Baswedan yang memenuhi ekspetasi.
Dalam debat Capres hanya Anies Baswedan yang tegas akan kembalikan hukum yang berkeadilan dan Perekonomian untuk kesejahtraan rakyat bukan untuk kepentingan Oligarki, ujar Habil.
Hal senada di sampaikan Rocky Gerung. Dia menyatakan, defisit demokrasi karena kekuasaan yang makin otoriter dengan begitu gampangnya rezim Jokowi penjarakan para pengkritiknya.
Ambisi kekuasaan Jokowi dengan upaya amandemen konstitusi untuk jadi Presiden
3 periode gagal. Terus berupaya penambahan masa jabatan juga gagal. Akhirnya melalui MK menjadikan Gibran Cawapres.
“Semua sudah di persiapkan bahkan sebelumnya sudah memodifikasi aturan dimana meniadakan Pilkada dan menunjuk ratusan kepala daerah melalui pelaksana tugas (plt) untuk mensukseskan putranya Gibran”, sebut Rocky.
Dia menegaskan, situasi menjadi anomali seolah keluarga Jokowi yang pantas memimpin negeri ini. Padahal selama ini Jokowi memberantakan demokrasi dan mau jadi tiran.
Untuk itu Rocky Gerung berharap Mahasiswa memilih Capres yang miliki gagasan dan visi misi genuine bukan yang bagian rezim gagal, pungkasnya.
Andrianto Andri eksponen KIB yang ada di lokasi melihat dinamika di kampus kampus di Sumatera sudah mulai keluar dari comfort zone dengan kepedulian terhadap Pemilu yang akan segera berlangsung. Tampak hadir juga di lokasi acara Prof Anwar Sanusi, Yasin Kara, Sirojudin Wahab dll.