gpnindonesia.com, Tulungagung – Rapat paripurna istimewa yang digelar DPRD Tulungagung untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI tahun 2023, di ruang Graha Wicaksana DPRD, Rabu (16/8/2023).
Rapat paripurna dihadiri oleh Bupati Tulungagung Drs Maryoto Birowo dan Wakil Bupati Gatut Sunu, beserta pejabat Forkopimda, Dandim 0807/ Tulungagung, Kapolres, pejabat lembaga lembaga , ormas, dan perguruan tinggi, secara seksama mendengarkan mulai awal hingga akhir.
Marsono Ketua DPRD Tulungagung membuka Rapat Paripurna pada hari ini, dalam sambutannya Marsono memberi selamat kepada kabupaten Tulungagung karena telah mendapatkan beberapa penghargaan. “selamat kepada pemerintah Kabupaten Tulungagung telah berhasil mendapat beberapa penghargaan diantaranya, penghargaan BKN Award 2023 di Surabaya, penghargaan sebagai Kabupaten layak anak tahun 2023 dengan kategori Nindya dari kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA) di Kota Semarang, dan penghargaan terbaik III Kabupaten di Jawa Timur dari Gubernur Jawa Timur dengan capaian penurunan angka kematian ibu terbaik di kota Surabaya,” tutur Marsono.
Adapun makna tema Kemerdekaan RI “Terus Maju Untuk Indonesia Maju”, adalah bentuk ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang belum berakhir, ” kita masih harus terus maju membangun Indonesia yang lebih baik. “Untuk itu marilah bersatu padu untuk mewujudkan cita cita para pendiri bangsa menciptakan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera,” kata Marsono.
Setelah dibuka, rapat paripurna tersebut dilanjutkan dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada sidang tahunan MPR/DPR/ DPD RI, melalui
melalui media elektronik.
Dari tampilan layar, sidang tahunan MPR/ DPR/ DPD RI, Presiden RI Joko Widodo mengenakan pakaian adat daerah bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampil mengenakan kebaya coklat.
Dalam Pidato Kenegaraannya
Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas di tahun 2045, meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia. Tinggal memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan membuat kita melangkah mundur.
Bonus demografi akan mencapai puncak di Tahun 2030-an adalah peluang besar untuk meraih Indonesia Emas tahun 2045. 68 persen merupakan penduduk usia produktif, di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita.
Sementara, peluang besar yang kedua adalah internasional trust yang dimiliki Indonesia sekarang ini, dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas akan lebih diakui, kedaulatan akan lebih dihormati. suara Indonesia akan lebih didengar, sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi.
Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya. Karena, strategi pertama untuk memanfaatkan kesempatan ini mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Selain itu, kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di tahun 2022.
Kalau dijumlah dari tahun 2015-2023, sebesar Rp 3.212 triliun, termasuk di dalamnya Kartu Indonesia Sehat ( KIS) Kartu Indonesia Pintar ( KIP), KIP Kuliah, PKH, Kartu Sembako dan perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan, re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Pra-Kerja.
Di saat yang sama, SDM yang telah di persiapkan harus mendapat lapangan kerja untuk menghasilkan produktivitas nasional, sehingga kita harus mengembangkan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya, dalam memberikan nilai tambah sebesar-besarnya. Di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window opportunity untuk meraih kemajuan, karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam ( SDA) termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah dan mensejahterakan rakyatnya. Melalui hilirisasi yang akan kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan.
Pemerintah telah mewajibkan perusahaan tambang untuk membangun pusat pembibitan, membangun pusat persemaian, untuk menghutankan kembali lahan pasca tambang, dan pasca penambangan.
Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang tidak hanya pada komoditas mineral. Tapi juga non mineral, seperti sawit, kelapa, rumput laut, dan komoditas-komoditas, yang mengoptimalkan kandungan lokal dan bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani, bermitra dengan nelayan sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil.
Ini memang pahit bagi para pengekspor bahan mentah dan juga pahit bagi pendapatan negara dalam jangka pendek. Namun, jika ekosistem besarnya sudah terbentuk, bila pabrik pengolahannya sudah beroperasi, di pastikan ini akan berbuah manis pada akhirnya. Khususnya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pilihan kebijakan akan semakin sulit sehingga dibutuhkan keberanian, kepercayaan, untuk mengambil keputusan yang sulit dan keputusan yang tidak populer. Oleh sebab itu, pemimpin harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu, berjalan tidaknya suatu kebijakan, adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa.
Seorang pemimpin membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh komponen bangsa
Rapat Paripurna ditutup oleh Marsono. “Kami sampaikan terima kasih kepada hadirin semuanya yang telah mengikuti rapat paripurna dengan tertib dan lancar,” pungkasnya.