Jakarta, Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung Jawa Barat. Aksi bom bunuh diri adalah tindak terorisme yang harus kita lawan karena merusak tatanan kehidupan kebangsaan kita, Ujar Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Ryano Panjaitan yang juga alumnus Al-Azhar Kairo, Mesir.
“Kami ikut berduka cita atas gugurnya 1 personel polisi, 9 personel polisi yang luka-luka dan 1 warga sipil yang menjadi korban bom Astana Anyar. Tindakan terorisme bom bunuh diri dengan dalih apapun adalah tindakan tak berperi kemanusiaan, musuh peradaban ummat manusia serta Indonesia sebagai negara berdasarkan ketuhanan, tindakan terorisme ini adalah musuh semua agama. Tak ada satu pun agama yang mengajarkan kekerasan apalagi dengan motif politik apapun”, Ryano Panjaitan.
Menurut Ryano, potensi terorisme akan selalu ada dan selalu menjadi ancaman dalam kehidupan masyarakat kita, untuk itu Ryano meminta Pemerintah dalam hal ini BIN, TNI, POLRI dan BNPT untuk fokus melakukan langkah-langkah pencegahan dan pemberantasan terhadap tindak terorisme agar kejadian serupa yang menimbulkan korban jiwa tidak terulang kembali, dan ada rasa aman ditengah-tengah masyarakat kita.
Sementara di kesempatan yang sama, Muhamad Adnan Rara Sina Ketua DPP KNPI Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme menegaskan, pelaku tindakan terorisme bom bunuh diri ini rata-rata dari kalangan anak muda termasuk di Astana Anyar Bandung sekarang ini harus menjadi ‘alarm’ bagi pemerintah untuk membuat program yang fokus bagi pemberdayaan potensi anak muda. Selain itu ini juga adalah untuk kesekian kalinya aparat pemerintah baik Polri, BIN, BNPT sebagai ‘leading sector’ kecolongan untuk deteksi dini. Harus ada evaluasi total dari pemerintah, ujar Adnan.
